Jakarta – Kementerian Pariwisata tidak henti-hentinya mengeksplorasi pasar Singapura. Kali ini strategi yang disiapkan adalah Sales Mission Danau Toba. Program ini akan digelar di Furama City Centre Hotel, Singapura, 2-5 September 2018.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Danau Toba menjadi salah satu menu wajib untuk diperkenalkan ke pasar Singapura. Danau Toba merupakan salah satu destinasi terbaik. wisatawan memiliki banyak pilihan untuk dieksplorasi.

“Kawasan Danau Toba ini luar biasa eksotisnya. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya bagus. Serta didukung dengan amenitas yang lengkap. Maka ini perlu didorong terus untuk dipromosikan. Salah satunya melalui Sales Mission ini,” ujar Arief, dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/9/2018).

Destinasi Danau Toba juga memiliki fasilitas Pacuan Kuda di Tapanuli Utara. Venue ini hanya ditempuh 20 menit dari Bandara Silangit. Bila ingin menikmati keindahan Danau Toba dengan sudut terbaik, wisatawan bisa berkunjung ke Menara Pandang Tele. Kombinasi Gunung Pusuk Buhit dan biruanya air danau menjadi background foto terbaik.

Menjadi satu rangkaian dengan Menara Pandang Tele, wisatawan bisa menikmati Museum Huta Bolon Simanindo. Memiliki nuansa tradisional yang kuat dengan benteng dan tanaman bambu, kawasan ini dahulu juga didiami oleh raja. Hingga kini, Pesta Adat Mangalahat Horbo masih dilestarikan. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati Tarian Batak Tradisional setiap harinya. Bisa pukul 10.30 atau 11.45 WIB.

Belum lagi Museum Batak TB Silalahi Center. Beragam koleksi terbaik peninggalan tanah Batak ada disini. Dari mulai arsitektur, aksara dan sastra, karya seni, religi juga upacara adat, hingga peralatan keseharian. Museum ini menyimpan Pustaha Batak yang berisi pengetahuan ramuan obat, umpasa (pantun), dan padan (hukum). Begitu juga dengan pedang milik Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

“Destinasi Danau Toba ini sangat kaya. Semua yang terbaik ada di sana. Selalu memberikan inspirasi dengan beragam budaya yang ditawarkan. Dengan kekuatan alam dan budayanya, saya yakin sales mission ini akan sukses,” kata Arief.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh mengatakan, Sales Mission kali ini memang menitikberatkan promosi pariwisata Danau Toba. Namun, destinasi lain tak lupa untuk diboyong.

“Kami ingin Danau Toba sebagai salah satu destinasi tujuan favorit wisman. Destinasinya kan masuk menjadi 10 Bali Baru. Sekaligus menambah pilihan destinasi baru bagi wisman,” kata Iyung sapaan akrabnya.

Menurutnya, dampak program tersebut terhadap pasar diyakini akan sangat bagus. Diprediksi kapasitas pintu masuk wisman akan menyebar lebih banyak ke destinasi lain. Sehingga wisman tidak menumpuk di segelintir destinasi saja.

“Pintu masuk wisman selama ini dari Bali 40%, Jakarta 30%, Batam-Bintan dan sekitarnya 20%, dan kota lainnya 10%. Jadi harus ada terobosan destinasi wisata baru dengan cepat karena kapasitas tiga pintu itu sudah terbatas,” kata Iyung.

Untuk diketahui, jumlah wisatawan Singapura yang datang ke Indonesia pada tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016 tercatat 1.472.767 wisatawan Singapura masuk ke Indonesia. Angka tersebut terkatrol sedikit ditahun 2017 dengan 1.512.813 wisatawan Singapura untuk berkunjung ke Indonesia.

“Hal ini menjadi catatan penting kami untuk me-maintain pasar Singapura. Pasalnya kenaikan yang ada tergolong sangat kecil, sehingga kami melakukan penetrasi dengan membawa destinasi baru dengan harga yang kompetitif. Sehingga semakin wisatawan Singapura memiliki banyak pilihan destinasi dan bukan itu-itu saja,” terang Iyung.

Untuk memaksimalkan program, Kemenpar akan memboyong 13 industri serta destinasi pariwisata dari Indonesia. Mereka akan memaparkan seluruh potensi yang mereka miliki kepada 50 buyer atau pelaku usaha wisata asal Singapura.

Selain itu, kemudahan aksesibilitas menjadi salah satu yang akan disampaikan. Dan ini akan disampaikan langsung oleh VP Asia Region Garuda Indonesia I Wayan Subagia. Selain itu turut dihadirkan pula Executive Director of Indonesia Ecotourism Network (Indecon), Ary Suhandi sebagai narasumber.

“Tidak lupa kita sajikan seni budaya Indonesia untuk memikat para buyer. Sehingga pemahaman mereka atas destinasi Danau Toba akan utuh baik itu dari segi alam mau pun budayanya,” paparnya.

 

Sumber: Detik Travel